A. Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal
dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya
menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat
berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk
realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang
berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya
intensitas penderitaan. Suatu pristiwa
yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan
penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi
untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai
kenikmatan dan kebahagiaan.
Mengenai penderitaan yang dapat memberikan
hikmah, contoh yang gamblang dapat dapat dicatat disini adalah tokoh-tokoh
filsafat eksistensialisme. Misalnya Kierkegaard (1813-1855), seorang filsuf
Denmark, sebelum menjadi seorang filsuf besar, masa kecilnya penuh penderitaan.
Penderitaan yang menimpanya, selain melankoli karena ayahnya yang pernah
mengutuk Tuhan dan berbuat dosa melakukan hubungan badan sebelum menikah dengan
ibunya, juga kematian delapan orang anggota keluarganya, termaksud ibunya, selama
dua tahun berturut-turut. Peristiwa ini menimbulkan penderitaan yang mendalam
bagi Soren Kierkegaard, dan ia menafsirkan peristiwa ini sebagai kutukan Tuhan
akibat perbuatan ayahnya. Keadaan demikian, sebelum Kierkegaard muncul sebagai
filsuf, menyebabkan dia mencari jalan membebaskan diri (kompensasi) dari
cengkraman derita dengan jalan mabuk-mabukan. Karena derita yang tak kunjung
padam, Kierkegaard mencoba mencari “hubungan” dengan Tuhannya, bersamaan dengan
keterbukaan hati ayahnya dari melankoli. Akhirnya ia menemukan dirinya sebagai
seorang filsuf eksistensial yang besar.
B. Siksaan
Siksa berasal dari bahasa inggris "torture" yang
artinya digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan
sesuatu. Segala tindakan yang menimbulkan penderitaan, baik secara fisik maupun
mental, yang dilakukan terhadap seseorang dengan tujuan balas dendam, hukuman,
intimidasi dan sadisme dapat dikatakan sebagai penyiksaan.
Siksaan digunakan sebagai cara untuk pemaksaan sesuatu,
kepentingan pribadi dan kepentingan hukum. Penyiksaan hampir secara universal
telah di anggap sebagai pelanggaran berat hak asasi manusia. Manusia mempunyai
hak asasi dalam melindungi dirinya dari siksaan.
v
C. Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental.
Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat
ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang
bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
· Gejala
Seseorang yang Mengalami Kekalutan Mental
Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak
napas, demam, nyeri pada lambung
Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah
hati, apatis, cemburu, mudah marah
· Tahap-tahap
Gangguan Kejiwaan
Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si
penderita bais jasmana maupun rokhani
Usaha mempertahankan diri dengan cara negative
Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang
bersangkutan mengalam gangguan
· Sebab-sebab
timbulnya Kekalutan Mental
Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental
yang kurang sempurna
Terjadinya konflik sosial budaya
Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi
yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
·
Proses-proses Kekalutan Mental
Proses
kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan
negative. Posotf; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha
agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun
melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya. Negatif;
trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat
tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk fustasi antara lain :
Agresi berupa kamarahan
yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat
mudah terjadi Hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang
sekitarnya.
Regresi adalah
kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan.
Fiksasi adalah
peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu.
Proyeksi merupakan
usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang
negative kepada orang lain.
Identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang
sukses dalam imaginasinya.
Narsisme adalah self love yang berlebihan sehingga yang
bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain.
Autisme ialah menutup
diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain,
ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.
D. Penderitaan dan Perjuangan
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan baik ringan
maupun berat. Manusia harus berusaha untuk mengurangi penderitaan semaksimal
mungkin atau bahkan menghilangkannya sama sekali.
Manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia,
melainkan juga untuk menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis
yang menganggap hidupnya adalah bagian dari rangkaian penderitaan. Manusia
harus optimis, harus berusaha mengatasi kesulitan hidupnya. Tuhan tidak akan
merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha merubahnya.
Pembebasan penderitaan pada hakekatnya meneruskan
kelangsungan hidup dengan cara berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam
sekitar, masyarakat sekitar, dengan waspada disertai doa kepada Tuhan agar
terhindar dari bahaya dan malapetaka.
Manusia hanya bisa merencanakan segalanya Tuhan yang menentukan. Kelalaian
manusia dapat menyebabkan penderitaan bagi manusia itu sendiri.
E. Penderitaan , Media Massa
dan Seniman
Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi
penderitaan itu sangat besar. Hal ini dibuktikan dengan kemajuan teknologi yang
sangat pesat. Penciptaan bom atom, reaktor nuklir, pabrik senjata, peluru
kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan
manusia.
Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusai
adalah kecelakaan, bencana alam dan lain-lain. Contohnya tenggelamnya kapal
laut, meletusnya gunue berapi, tsunami dan sebagainya bisa membuat manusia
menderita karena bencana tersebut.
Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi
lembaran koran, layar kaca dan berbagai media lainnya. Berita-berita tersebut
ditayangkan dimaksudkan agar semua orang yang menyaksikan tau melihat ikut
merasakan penderitaan sesamanya. Dengan demikian diharapkan dapat menggugah
hati manusia untuk bebuat sesuatu. Nyatanya tidak sedikit bantuan dari para
dermawan untuk meringankan penderitaan dan penyelamatan dari musinbah tersebut.
Bantuan bisa datang secara perseorangan atau kelompok atau bisa juga dari
sebuah oraganusasi tertentu.
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk
mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan kepada masyarkan luas. Dengan
demikian masyarakat dapat dengan segera meliai untuk menentukan sikap antara
manusia terutama yang bersimpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang
dilakukan para seniman melalui karya, sehingga para pembaca, penonton dapat
menkhayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.
F. Penderitaan dan Sebab- Sebabnya
Sebab-sebab timbulnya penderitaan antara lain :
a. Penderitaan
yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk
manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan
alam sekitar.
Karena perbuatan buruk antara sesama manusia yang
mengakibatkan manusia lain menderita antara lain :
1. TKW Indonesia
yang dianiaya di Malaysia disiksa, disetrika, diperkosa bahkan ada yang sampai
meninggal dunia. Perbuatan buruk majikan yang menyebabkan penderitaan bagi
pembantunya sampai kehilangan nyawanya.
2. Perbuatan
buruk orang tua kepada anak kandung nya yang menganiaya sampai mengakibatkan
kematian. Orang tua yang seharusnya melindungi dan menjadi contoh bagi anak nya
malah memberikan penderitaan kepada anak kandung nya sendiri.
3. Tawuran
pelajar antara SMA 6 dan SMA 70 yang mengakibatkan dua orang luka dan satu
orang meninggal dunia. Tawuran pelajar yang menyisakan penderitaan bagi
keluarga maupun dirinya sendiri.
Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungan juga menyebabkan
penderitaan bagi manusia. Tetapi manusia tidak menyadari hal tersebut. Manusia
baru menyadari setelah bencana itu terjadi seperti :
1. Musibah
banjir dan tanah longsor di Kota Ambon. Bencana ini memakan korban sebanyak 5
orang meninggal akibat banjir dan 3 orang akibat tanah longsor, belum terhitung
lagi jumlah orang yang hilang dan kerusakan harta benda yang diderita akibat
bencana alam ini. Bencana alam ini bermula karena penebangan hutan secara liar
sehingga tanah tidak mampu menampung debit air hujan dan berakibat banjir
disertai tanah longsor. Pemerintah dan segenap jajaran kesehatan dan tim SAR
telah mengevakuasi korban, memberikan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dan
klinik. Mereka bekerjasama untuk membantu korban keluar dari penderitaan ini.
2. Bencana
Lumpur Lapindo yang disebabkan karena kelalaian manusia dalam pengeboran sumur
di Sidoarjo Jawa Timur yang mengakibatkan menyemburnya lumpur panas dari bawah
tanah. Semburan lumpur panas tersebut menyebabkan tergenangnya kawasan permukiman,
pertanian, dan perindustrian di tiga kecamatan di sekitarnya, serta memengaruhi
aktivitas perekonomian di Jawa Timur. Inilah penderitaan manusia akibat
kelalaian pekerja dan pimpinan perusahaan. Mereka harus bertanggung jawab untuk
memulihkan penderitaan warga sekitar.
b. Penderitaan
yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
Penderitaan juga dapat terjadi karena penyakit, siksaan /
azab Tuhan. Kesabaran, tawakal dan optimisme merupakan usaha manusia untuk
mengatasi penderitaan tersebut. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini
antara lain :
Seorang anak laki-laki yang lahir tanpa tangan dan kaki. ia
berjuang mental dan emosional serta fisik nya. Awalnya dia seakan tidak
mempunyai harapan untuk hidup seakan hidup ini tidak ada artinya lagi. Tetapi
dia menyadari bahwa ada tangan Tuhan yang akan selalu membantunya. Tuhan pasti
akan menunjukan kebesaran dan kuasanya bagi orang-orang yang tidak pernah
mengenal putus asa. Dengan kekuatannya itu dia mampu menyelesaikan study nya di
Griffith University dan sekarang dia menjadi seorang motivator Internasional.
Dia adalah Nicholas James Vujicic atau yang biasa sering dipanggil Nick
Vujicic.
Nabi ayub mengalami cobaan Tuhan yaitu dia menderita
penyakit kulit selama bertahun-tahun. Nabi ayub kehilangan masa kejayaannya,
keluarganya, teman dan kaum kerabatnya. Dengan penuh kesabaran dan keihklasan
Nabi ayub menjalankan cobaan dari Tuhan. Berkat kesabaran dan keihlasannya
beliau sembuh total dari penyakitnya dan Allah memberikan kemulian yang
berlipat-lipat sehingga Nabi Ayub tidak lagi miskin.
Tenggelamnya fir’aun dilaut merah adalah azab yang
dijatuhkan Tuhan kepada orang yang angkuh dan sombong. Ketika fir’aun
mengngejar Nabi Musa dan pengikut-pengikutnya menyebrangi laut merah. Dengan
tongkat Nabi Musa laut itu terbelah, Nabi Musa dan para pengikutnya segera
menyebrangi laut tersebut. Ketika fir’aun dan tentaranya tepat berada ditengah
laut merah itu seketika itu juga laut merah tertutup lagi dan fir’aun beserta
bala tentaranya tenggelam didalamnya.
G. Pengaruh Penderitaan
Setiap penderitaan yang dialami oleh seseorang membawa
pengaruh baik positif maupun negatif.
Sikap positif yaitu sikap optimis dalam menghadapi
penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan
membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu hanya bagian dari
kehidupan.
Sedangkan sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak
bahagia, kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.
http://esaadlan.blogspot.com/2011/11/tugas-5-definisi-penderitaan.html
http://nindiarianasari.blogspot.com/2011/12/tugas-ibd-definisi-penderitaan.html
http://arizalferdiansyah.blogspot.com/2011/05/pengertian-siksaan.html
http://rachelbrena.wordpress.com/2012/04/09/kekalutan-mental/
http://dewirosdyana.wordpress.com/2012/11/01/makalah-manusia-dan-penderitaan/